Cerpen
Oleh: Amanda Sudarmi Guci
"LOVE STORY BEE 2009"
Tiga bulan telah
berlalu...
Semenjak kejadian itu aku dan ady tidak pernah lagi
berkomunikasi apalagi bertemu. Aku tidak ingin merusak persahabatan mereka dan
aku memilih untuk mundur dari perasaan ini.
Siang itu disekolah “eh ci, ada yang mau nyamperin tuh” sahut resy (resy adalah sahabatku
dikelas). “Siapa dia? Senior ya?”. “ya
seniorlah, masa temen sebaya? Teman sebaya mah kita juga kenal kali”.
Jreennngggg..... “hei, kamu uci ya?
kenalin aku charly”. “iya aku uci, ada apa ya?”. Resy beserta teman
charly menyahutkan kata-kata “ciiiieeee”
serempak. Seketika wajahkupun jadi memerah karena ulah konyol dari teman-temanya
itu. Tiba-tiba charly memecah suasana dengan sebuah pertanyaan “boleh minta nomer hp kamu?” sedikit nada meninggi akupun menjawab “buat apaan pake minta nomer segala?” tersenyum
dan dia berkata “ya..biar aku bisa lebih
kenal dekat sama kamu” terdiam
membisu, terlintas dipikiranku (tidak ada salahnya aku berikan nomerku, itupun
hanya untuk berteman) akupun menyebutkan setiap digit nomer ponselku, “thanks ya, bakal aku save. Hmm.. aku bareng
teman mau ke kantin, kamu mau ikut?” aku sedikit menggelengkan kepala “tidak, trimakasih”. “Cieee ada yang mau jadian ni” Resy
menggodaku dengan kata-kata itu. ”kamu
apa-apaan sih, aku barusan kenal dia malah mikir aneh kamu” Resy memukul
bahuku dan berkata “tapi boleh juga tuh, senior
lagi hhahha” (merasa malu) “ihh resy
... apaan sih. Aku itu masih sayang samaaaa... ihh ya udahlah, makan yuk” akupun
mencoba mengalihkan pembicaraan. Resy menatapku seperti ingin mengolok-olok “hahhahhaha masih ingat masa lalu aja kamu,
payah!”
Semenjak saat itu, charly rutin
menghubungiku. Memberikan perhatian dan menunjukkan kebaikannya. Tetapi tetap saja
aku tidak ada rasa dengannya. Hampir setiap hari dia memiliki agenda khusus
untuk mengantarku pulang, walaupun sering ku tolak, tapi ku akui aku mulai
berteman dekat dengannya.
Pagi itu... kriinnggg kriiiinnggg
ponselku berbunyi. Dengan nada bicara yang masih mengantuk aku mengangkat “haloo, siapa ini? Pagi-pagi udah nelfon”.
“ini aku, charly. kita jalan yuk, aku
bosan dirumah”. “ooh kamu, mau jalan kemana?
kapan?”. “Ikut aja deh, sekarang kamu
keluar rumah, aku udah diluar”. “haahh????”
(aku segera beranjak dari tempat tidur dan berlari keluar) aku melihat sebuah
mobil sedan hitam parkir di depan rumah. Dengan wajah bantal tanpa mencuci muka
aku menghampiri mobil tersebut “car,
kenapa nggak bilang dulu sih kalau mau kesini?” (bengong) “habisnya
aku suntuk dirumah. Kita jalan sekarang yuk”. “ta..ta..tapii aku belum mandi, masih berantakan gini juga”. Charly
tertawa dan berkata “ya udah, kamu cuci
muka aja ya. Nggak usah mandi, ntar kelamaan aku nunggunya”. Tanpa pikir
panjang aku bergegas masuk ke dalam untuk mencuci muka dan sedikit merapikan
rambut. Pagi itu aku dan charly berangkat dengan keadaan dimana aku masih mengenakan
pakaian tidur. Charly mengarahkan mobilnya menuju pusat kota. Ternyata dia
mengajakku untuk sarapan di sebuah cafe dekat pusat perbelanjaan, berhubung
jarum jam telah menunjukkan pukul 10.00 WIB. perutkupun sudah seharusnya diisi.
Kami memasuki cafe tersebut, dan sepertinya tebakanku benar, semua mata tertuju
padaku!. Aku seperti gelandangan yang dikasihani oleh seorang pria mapan.
Seharusnya sebelum pergi aku harus mandi dan mengganti pakaian ku terlebih
dahulu. Tapi ya sudahlah .. “car kamu
nggak malu jalan sama aku? Kan aku berantakkan gini”. “ngapain malu, nggak usah mikir apa kata orang. Aku lapar dan kita
kesini untuk makan. So,, jangan mikir lain selain makanan”. “hmm...gitu yaa, yasudahlah”. Seusai
makan kita berputar-putar di kawasan olahraga dan menuju perbatasan kota. Tak
terasa kita telah keluar kota. Ternyata dia ingin mengajakku ke kawasan wisata
pantai. oh tuhan ini sungguh memalukan, pergi sejauh ini dengan keadaan seperti
ini. Tapi peduli amat yang penting hari ini aku bahagia. Seharian berjalan dan
pulang disenja hari. Sungguh hari yang menyenangkan.
Hari demi hari akupun semakin dekat dan
merasa nyaman dengannya. Tidak hanya disekolah, seusai sekolah kami selalu menyempatkan
untuk berkeliling kota, pergi ketempat makan dan tempat bermain menghabiskan
waktu sebelum pulang. Di akhir pekan dia mengajakku untuk lari pagi dikawasan
olah raga dipusat kota. Perasaan aneh muncul, seperti aku pernah mengalami hal
yang sama. Tapi aku tidak terlalu memikirkannya. Aku terbuai oleh suasana segar
di pagi hari. Seusai lari pagi ponselku berdering. Ada sebuah pesan dari nomor
asing. Pesan tersebut mengatakan “temui
aku ditempat pertama kali kita bertemu, ada hal penting yang ingin ku bicarakan
padamu, kuharap kau datang sekarang. Tertanda: ady” sentak perasaanku
bercampur aduk. Sekian lama tak pernah ku dengar kabar dan sekarang dia ingin
bertemu denganku disaat aku sedang jalan dengan seorang pria. Aku harus
bagaimana sekarang? Perasaanku gelisah. Disatu sisi aku tidak ingin menyakiti
Charly, disisi lain aku ingin sekali bertemu dengan orang yang ku sayangi. Aku harus
mengambil keputusan. Aku memilih untuk.....
(bersambung)
Kopi Apung
No comments:
Post a Comment