PEMILIHAN PANUS DAN PINUS KAMPUS IPDN REGIONAL
SULAWESI UTARA
Oleh Ilham Satria
Institut Pemerintahan Dalam Negeri yang notabenenya adalah
Lembaga Pendidikan Tinggi kedinasan dalam lingkup di atas Kementrian Dalam Negeri
merupakan lembaga pendidikan pencetak
para kader pamong praja dan abdi masyarakat. Para peserta didik di IPDN atau
yang lebih dikenal dengan sebutan “praja” ini berasal dari seluruh penjuru
Nusantara, tidak salah ketika muncul semboyan bahwa IPDN merupakan Indonesia versi
mini karena memang di IPDN terdapat putra putri terbaik utusan setiap daerah
dari sabang sampai merauke. Selain dituntut untuk selalu dispilin dan loyal namun
praja juga harus cerdas intelegensi dan mampu berbuat banyak di depan publik.
Para peserta panus pinus adalah perwakilan dari setiap pembagian pulau di Indonesia, seperti Sumatera Bagian Utara (SUMBAGUT), Sumatera Bagian Selatan (SUMBAGSEL), Jawa (SUBEJO), Kalimantan (BORNEO), Sulawesi (SELEBES), Nusa Tengggara (NUSTRA), MALUKU, dan PAPUA. Semuanya itu memiliki perwakilan satu putra dan satu putri kecuali Papua yang hanya memiliki perwakilan satu putra saja, dikarenakan tidak adanya madya praja putri asal pendaftaran papua yang ditempatkan di Kampus IPDN regional SULUT.
Sehubungan dengan itu, baru-baru ini di kampus IPDN khususnya
regional SULUT megadakan acara pemilihan Putra Nusantara dan Putri Nusantara
atau biasa disingkat menjadi PANUS – PINUS. Pemilihan Panus dan Pinus ini selalu
diadakan di setiap tahunnya, dalam rangka untuk memperingati hari Kartini yang jatuh
pada tanggal 21 April. Akan tetapi acara tahun ini dipersembahkan oleh satuan
praja angkatan 22 yang pada saat ini di tingkat Madya Praja.
Para peserta panus pinus adalah perwakilan dari setiap pembagian pulau di Indonesia, seperti Sumatera Bagian Utara (SUMBAGUT), Sumatera Bagian Selatan (SUMBAGSEL), Jawa (SUBEJO), Kalimantan (BORNEO), Sulawesi (SELEBES), Nusa Tengggara (NUSTRA), MALUKU, dan PAPUA. Semuanya itu memiliki perwakilan satu putra dan satu putri kecuali Papua yang hanya memiliki perwakilan satu putra saja, dikarenakan tidak adanya madya praja putri asal pendaftaran papua yang ditempatkan di Kampus IPDN regional SULUT.
Acara pemilihan Panus Pinus berlangsung selama dua hari, pada
hari pertama adalah kesempatan para peserta untuk memikat hati juri dengan
cara menampilkan tarian tradisional dari
daerah masing – masing. Ditambah lagi dengan penampilan bakat dan kreativitas
dari para peserta. Rangkaian acara tidak hanya diisi oleh para peserta panus
pinus tapi juga di isi oleh praja yang ingin menunjukan dan memperlihatkan
aksinya ketika diatas panggung. Pada hari Kedua adalah malam puncak, pada acara
hari kedua sedikit lebih formal,
sehingga kenyamanan, dan ketenangan lebih kondusif. Malam puncak kali ini para
peserta di wajibkan untuk menjawab satu pertanyaan yang telah diacak oleh
panitia. Karna jawaban dari pertanyaan itu termasuk juga salah satu penentuan
pemenang dari acara pemilihan panus pinus. Maka dari itu para peserta dituntut
untuk memiliki wawasan luas dan pandai berbicara di depan umum. Pada akhir
acara diumumkanlah pemenang panus pinus, yang pada tahun ini di menangkan oleh Madya
praja putra Amos Siswanto dari Sulawesi dan madya praja putri Oktriana Puspita Sari dari Jawa.
Dengan pemilihan panus dan pinus ipdn ini, diharapkan selain
untuk mengasah kreatifitasa para praja, juga digunakan sebagai ajang integrasi
budaya dan ajang untuk memperkuat hubunga silaturrahmi antar praja. Dengan
acara ini, kia berharap panus dan pinus yang terpilih juga dapat memberikan
bentuk teladan dan contoh kepada teman-teman lainnya agar ajang pemilihan
bergengsi di kampus IPDN ini tidak terkesan sia-sia, Selain itu kita berharap bahwa
acara tersebut akan selalu diadakan di masa yang akan datang dan semoga membawa
dampak yang positif terhadap Lembaga kita tercinta Ini.
No comments:
Post a Comment