Friday, 11 October 2013

Penanggulangan Bencana Banjir


       Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan (yang biasanya kering) oleh air atau dimana suatu daerah dalam keadaan tergenang oleh air dalam jumlah yang begitu besar atau volume air yang meningkat. Banjir pada umumnya disebabkan oleh air sungai, got, gorong, kali dan lain sebagainya yang meluap ke lingkungan sekitarnya karena sebagai akibat curah hujan yang cukup tinggi.

        Di banyak daerah yang gersang di dunia, tanahnya mempunyai daya serapan air yang buruk, atau jumlah curah hujan melebihi kemampuan tanah untuk menyerap air. Ketika hujan turun, yang kadang terjadi adalah banjir secara tiba-tiba yang diakibatkan terisinya saluran air kering dengan air. Banjir semacam ini disebut banjir bandang.

Jenis-jenis Banjir:
1. Banjir Sungai yang disebabkan oleh air sungai yang meluap.
2. Banjir danau yang disebabkan oleh air pada danau yang meluap.
3. Banjir bandang banjir di daerah permukaan rendah akibat hujan yang turun secara terus menerus dan munculnya secara tiba-tiba.
4. Banjir laut pasang terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi seperti tsunami.

Faktor-faktor penyebab terjadinya banjir:
Curah hujan tinggi
Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi.
Pendakalan sungai.
Banyak pemukiman yang dibangun pada dataran sepanjang sungai.
Membuang sampah sembarangan, di aliran sungai ataupun di jalan
Pembuatan saluran air, got, gorong-gorong yang tidak sesuai dengan syarat-syarat.
Permukaan tanah lebih rendah dibandingkan muka air laut.
Terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan pengaliran air keiuar sempit.
Aliran sungai tidak lancar akibat banyaknya sampah serta bangunan di pinggir sungai.
Kurangnya tutupan lahan di daerah hulu sungai.
Bencana dari alam seperti hujan deras secara terus menerus, gempa bumi di laut yang menyebabkan tsunami dan lain sebagainya.
Kurangnya lahan hijau dan terbuka di daerah rendah dan padat penduduk untuk penyerapan air.

Tindakan Penanggulangan Banjir:
1. Tidak membuan sampah sembaranga.
2. reboisasi tanaman khususnya tanaman yang dapat menyerap air dengan cepat dan baik.
3. Menjaga kebersihan daerah aliran air seperti danau, sungai, dot dan goron-gorong.
4. menyediakan lahan terbuka untuk membuat lahan hijau untuk penyerapan air.
5. kurangin pembangunan bangunan di daerah-daerah aliran sungai atau penyerapan air.
6. Membangun sarana dan prasarana untuk pemantauan dan peringatan dini terhadap sungai-sungai yang relatif besar menyebabkan banjir, bencana alam seperti tsunami dan lain sebagainya.

Tindakan Untuk Mengurangi Dampak Banjir
Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan.
Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan dini pada bagian sungai yang sering menimbulkan banjir.
Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta daerah banjir.
Tidak membuang sampah ke dalam sungai. Mengadakan Program Pengerukan sungai.
Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut.
Program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan serta mengurangi aktifitas di bagian sungai rawan banjir.

Yang Harus Dilakukan Sebelum Banjir
1. Di Tingkat Warga
Bersama aparat terkait dan pengurus RT/RW terdekat bersihkan lingkungan sekitar Anda, terutama pada saluran air atau selokan dari timbunan sampah.
Tentukan lokasi Posko Banjir yang tepat untuk mengungsi lengkap dengan fasilitas dapur umum dan MCK, berikut pasokan air bersih melalui koordinasi dengan aparat terkait, bersama pengurus RT/RW di lingkungan Anda.
Bersama pengurus RT/RW di lingkungan Anda, segera bentuk tim penanggulangan banjir di tingkat warga, seperti pengangkatan Penanggung Jawab Posko Banjir.
Koordinasikan melalui RT/RW, Dewan Kelurahan setempat, dan LSM untuk pengadaan tali, tambang, perahu karet dan pelampung guna evakuasi.
Pastikan pula peralatan komunikasi telah siap pakai, guna memudahkan mencari informasi, meminta bantuan atau melakukan konfirmasi.
2. Di Tingkat Keluarga
Simak informasi terkini melalui TV, radio atau peringatan Tim Warga tentang curah hujan dan posisi air pada pintu air.
Lengkapi dengan peralatan keselamatan seperti: radio baterai, senter, korek gas dan lilin, selimut, tikar, jas hujan, ban karet bila ada.
Siapkan bahan makanan mudah saji seperti mi instan, ikan asin, beras, makanan bayi, gula, kopi, teh dan persediaan air bersih.
Siapkan obat-obatan darurat seperti: oralit, anti diare, anti influenza.
Amankan dokumen penting seperti: akte kelahiran, kartu keluarga, buku tabungan, sertifikat dan benda-benda berharga dari jangkauan air dan tangan jahil.

Yang Harus Dilakukan Saat Banjir
Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena bencana,
Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air masih memungkinkan untuk diseberangi.
Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir. Segera mengamankan barang-barang berharga ketempat yang lebih tinggi.
Jika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana seperti Kantor Kepala Desa, Lurah ataupun Camat.

Yang Harus Dilakukan Setelah Banjir
Secepatnya membersihkan rumah, dimana lantai pada umumnya tertutup lumpur dan gunakan antiseptik untuk membunuh kuman penyakit.
Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare yang sering berjangkit setelah kejadian banjir.
Waspada terhadap kemungkinan binatang berbisa seperti ular dan lipan, atau binatang penyebar penyakit seperti tikus, kecoa, lalat, dan nyamuk.
Usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi banjir susulan.

No comments:

Post a Comment