Aku hanya tertawa dibalik
relungnya waktu, seketika aku melihat pemandangan langit yang meraut seluruh
jiwaku. Perasaan itu membawakan sensasi yang luar biasa. Tak terasa panas
matahari sudah tersipu oleh belaian angin senja. Dan selalu khas berwana orange
sedikit kemerah-merahan. Awan menipis seakan terhisap nafas rerumputan. Bias
cahaya yang mulai padam membawa kita pada semua hal yang merindukan. Pada suatu
kenangan..
Me-Recharge Triple Bottom Line untuk Meningkatkan Pembangunan Berkelanjutan
oleh Muhammad Saufi Ginting
Istilah triple bottom line pertama kali diperkenalkan oleh John Elkington (1998) dalam bukunya yang berjudul Cannibals With Forks: The Triple Bottom Line in 21st Century Business. Elkington menganjurkan agar dunia usaha perlu mengukur sukses (atau kinerja) tak hanya dengan kinerja keuangan (berapa besar deviden atau bottom line yang dihasilkan), namun juga dengan pengaruh terhadap perekonomian secara luas, lingkungan dan masyarakat di mana mereka beroperasi. Disebut triple sebab konsep ini memasukkan tiga ukuran kinerja sekaligus: Economic, Environmental, Social (EES) atau istilah umumnya 3P: “Profit-Planet-People”.