Monday 30 November 2015

MAKALAH SEMINAR KEPENDUDUKAN TENTANG MOBILITAS PENDUDUK

Makalah Seminar Kependudukan
tentang
Mobilitas Penduduk



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

____Suatu yang melekat pada perkembangan manusia adalah pertumbuhannya yang terus meningkat dari tahun ke tahun . Berdasarkan laporan kependudukan 1996 yang bertema “Dunia Semakin Kecil “menyatakan meskipun pertumbuhan jumlah penduduk terus menurun , namun setiap tahun lebih dari 86 bayi di lahirkan Menurut proyeksi PBB ,jumlah ini terus bertahan sampai tahun 2015 .

____Hal lain yang juga merupakan masalah rumit yang terkait lansung dengan pertumbuhan penduduk dunia di atas adalah masalah mobilitas penduduk yang sangat tidak merata. Secara geografis luas daratan yang merupakan habitat manusia hanya sekitar seperempat dari seluruh permukaan bola bumi . Dari jumlah tersebut, tempat yang layak di huni manusia juga sangat terbatas.


____Gejala di atas nampaknya tidak terlepas dari masalah ekonomi dan faktor-faktor yang berkaitan dengan ekonomi. Tujuan yang paling umum menjadi sasaran perpindahan adalah perkotaan (urbanisasi). Faktor-faktor pendorong urbanisasi antara lain ialah semakin berkurangnya sumber-sumber alam, di samping itu juga ada faktor-faktor penarik di perkotaan yang menyebabkan urbanisasi. Faktor tersebut antara lain, adanya kesempatan yang lebih tinggi untuk mendapatkan tempat pendidikan dan lapangan pekerjaan serta tersedianya tempat-tempat hiburan dan pusat kebudayaan.

____Migrasi penduduk desa kota akan menyebabkan jumlah penduduk kota mencapai 40 persen. Berdasarkan proyeksi PBB, pada tahun 2025 Tokyo akan menjadi kota terpadat di Dunia dengan 28 penduduk.bombay menduduki posisi kedua dengan 27 juta penduduk. Lagos, Shanghai, Jakarta, Sau Paolo, Karachi, Dakha dan Mexico City menempati urutan ketiga sampai kesepuluh dengan jumlah penduduk lebih dari 18 juta. Tantangan yang cukup besar adalah kemiskinan.

____Untuk dapat menyelesaikan berbagai macam permasalahan yang disebut diatas perlu kiranya setiap orang mengetahui akan hakikat dari mobilitas penduduk itu sendiri, karena dengan mengetahuinya akan muncul ide-ide cemerlang untuk penyelesaian masalah mobilitas penduduk.


1.2 Tujuan Penulisan

____Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memberikan pemahaman kepada penulis dan teman-teman atau pembaca tentang apa pengertian Mobilitas Penduduk, serta bagaimana mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan mobilitas penduduk.







BAB II

PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Mobilitas

____Mobilitas penduduk adalah gerakan atau arus perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk dibagi menjadi dua macam yaitu:
  1. Mobilitas permanen (migrasi)
  2. Mobilitas non permanen/mobilitas sirkuler (mobilitas sementara)
2.2 Migrasi

____Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain di dalam negeri maupun dari suatu negara ke negara lain untuk menetap, baik secara perorangan, keluarga maupun berkelompok. Pengertian menetap menurut Sensus Penduduk Indonesia adalah orang yang tinggal di daerah baru selama enam bulan atau lebih.

____Ada beberapa sebab terjadinya migrasi, yaitu sebagai berikut.
a. Alasan ekonomi, karena kesukaran hidup di suatu daerah mendorong keinginan untuk mencari kehidupan yang lebih baik ke daerah lain.
b. Alasan politis, yaitu adanya pergolakan politik dalam suatu Negara sehingga kaum politisi pindah ke negara lain untuk mencari perlindungan dan keamanan dirinya.
c. Alasan agama, karena kurang terjamin atau terkekang dalam kehidupan beragama, penduduk pindah ke daerah lain yang sesuai dengan kehidupan agamanya.
d. Alasan lain, misalnya bencana alam, kekeringan yang panjang, peperangan, kelaparan, dan wabah penyakit, dan lain sebagainya.

____Secara garis besar migrasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Migrasi internasional (antar Negara)
migrasi ini dapat dibedakan atas migrasi masuk (imigrasi) dan migrasi keluar (emigrasi), serta Remigrasi (kembalinya emigran ke daerah asalnya)
a. Imigrasi adalah masuknya penduduk suatu negara ke negara lain baik untuk maksud berkunjung, bekerja ataupun kepentingan lain dalam waktu tertentu atau untuk selamanya, seperti datangnya orang Eropa yang masuk ke Amerika.
b. Emigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan untuk menetap atau bekerja (penduduk yang keluar dari suatu negara lain untuk menetap atau bekerja). Contoh: perginya orang Indonesia (TKI atau TKW) ke timur tengah untuk bekerja.
c. Remigrasi, yaitu kembalinya para emigran ke negara asalnya. Misalnya, orang-orang Ambon yang tadinya pindah ke Belanda sebagai emigran, kemudian kembali lagi pindah ke Indonesia.
2. Migrasi internal (dalam negeri), disebut juga Transmigrasi
adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain dalam suatu wilayah negara. Contoh: pindahnya penduduk dari jawa ke daerah daerah di Sumatera, Kalimantan, Lombok, Irian jaya dsb.
Migrasi internal dibagi menjadi dua yakni Transmigrasi dan Urbanisasi

A. TRANSMIGRASI
a. Macam-macam transmigrasi
  1. Transmigrasi umum, yaitu transmigrasi yang semua biayanya ditanggung pemerintah, baik biaya perjalanan maupun biaya hidup selama satu tahun di daerah transmigrasi. Tiap keluarga mendapat alat pertanian, rumah, bibit, dan tanah seluas dua hektar.
  2. Transmigrasi swakarsa, yaitu transmigrasi yang pembiayaannya sebagian ditanggung sendiri dan sebagian ditanggung pemerintah. Pemerintah memberi tanah dua hektar dan membiayai perjalanannya.
  3. Transmigrasi spontan, yaitu transmigrasi yang seluruh biaya ditanggung oleh transmigran itu sendiri. Pemerintah tidak memberikan bantuan apa pun
  4. Transmigrasi bedol desa, yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh seluruh penduduk desa beserta pejabat pemerintah desa. Transmigrasi bedol desa dilaksanakan karena bencana alam, misalnya karena letusan Gunung Merapi, penduduk beserta pejabat desa yang bertempat tinggal di kaki gunung dipindahkan ke Sumatera. Penduduk Wonogiri dipindahkan ke Sitiung (Sumatera Barat), karena daerahnya dibuat PLTA Gajah Mungkur (bendungan).
  5. Transmigrasi khusus, yaitu transmigrasi yang diselenggarakan oleh Departemen Transmigrasi bersama instansi pemerintah atau organisasi lain, misalnya KNPI, Pramuka, dan sebagainya. Penyelenggaraannya sama dengan transmigrasi umum, misalnya transmigrasi pemuda ke Sumatera Utara (daerah Labuhanbatu).
  6. Transmigrasi bekas pejuang, yaitu transmigrasi yang diselenggarakan oleh bekas pejuang dan yang ditransmigrasikan adalah mantan ABRI yang sudah pensiun. Daerah transmigrasinya adalah Kalimantan Barat, dan Lampung.
b. Tujuan Transmigrasi
  1. Memanfaatkan kekayaan alam di luar pulau jawa
  2. Supaya terjadi asimilasi (penyesuaian) antar suku, sehingga perasaan kesukuan hilang. Dan ini merupakan salah satu realisasi dari Sumpah Pemuda.
  3. Untuk pertahanan keamanan dan ketahanan nasional.
  4. supaya penyebaran penduduk merata, sehingga program pembangunan dapat merata ke seluruh pelosok tanah air.
c. Faktor faktor penghambat transmigrasi

____Faktor yang menghambat Transmigrasi umumnya ialah tradisi dan adat istiadat, rakyat petani umumnya sangat terikat pada tanah dan kampung halamannya.Sangat terkenal pepatah jawa yang berbunyi “makan tak makan asal kumpul”.

____Usaha usaha untuk mengatasinya:
  1. Meningkatkan kelancaran komonikasi antara daerah asal dan daerah transmigrasi sekurang kurangnya melalui hubungan pos.
  2. Mengadakan persiapan yang intensip bagi calon transmigran baik fisik maupun mental melalui penerangan pendidikan dan latihan.
  3. Perlu ditingkatkan koordinasi dan singkronisasi antara daerah pengirim dan daerah penerima transmigrasi.
B. URBANISASI
_____Urbanisasi ialah perpindahan penduduk dari desa ke kota atau kota-kota besar. Permasalahan yang berkaitan dengan urbanisasi adalah sebagai berikut.
  1. Keadaan di desa, Banyak penduduk tidak memiliki tanah, pendapatan penduduk rendah, dan sulit mencari pekerjaan diluar bidang pertanian.
  2. Keadaan di kota, Banyak daya tarik di kota, misalnya hiburan, rekreasi, adanya gedung-gedung, fasilitas pendidikan lengkap, dan luasnya kesempatan kerja di desa.
  3. Akibat urbanisasi, Kekurangan tenaga kerja di desa. Akibatnya, sulit mencari tenaga yang berpendidikan di desa dan sulit mencari tenaga penggerak pembangunan di desa.
  4. Akibat urbanisasi di kota, Timbul pengangguran karena tidak semua yang urbanisasi dapat bekerja; timbul tuna wisma, dan daerah slum (kumuh); meningkatnya kejahatan; dan angkutan umum tidak dapat mencukupi kebutuhan penumpang yang terus meningkat.
  5. Usaha pemerintah mengurangi urbanisasi, Pemerintah membatasi penduduk desa pindah ke kota; melaksanakan pembangunan sampai ke daerah-daerah; mengembangkan kota-kota kecil; serta menyediakan fasilitas yang dibutuhkan penduduk desa, misalnya fasilitas pendidikan, kesehatan, hiburan, rekreasi, dan penerangan.

2.3 Mobilitas non permanen atau mobilitas sirkuler (mobilitas sementara)

____Adalah gerakan penduduk dari satu tempat ke tempat lain dengan tidak ada niatan untuk menetap di daerah tujuan.
____Contoh: setelah panen dan tidak ada kegiatan, para petani pergi ke kota untuk mencari nafkah (migrasi musiman); atau para pekerja yang pada waktu pagi pergi ke kota, sorenya kembali ke tempat tinggalnya di pinggiran kota.
____Data mobilitas penduduk sirkuler sukar didapat. Hal ini disebabkan para pelaku mobilitas sirkuler tidak memberitahu kepergian mereka kepada kantor desa di daerah asal, begitu juga dengan kedatangan mereka di daerah tujuan. Meskipun demikian, dengan segala keterbatasan data, mobilitas penduduk Indonesia, baik permanen maupun nonpermanen (sirkuler), diduga frekuensinya akan tentu meningkat dan semakin lama semakin cepat. Menurut Ananta (1995), suatu revolusi mobilitas tampaknya juga telah terjadi di Indonesia. Hal ini dipengaruhi oleh tersedianya prasarana transport dan komunikasi yang memadai dan modern.
____Di Indonesia prasarana transport baik darat, laut, maupun udara telah dibangun dengan baik. Di darat, jalan-jalan yang menghubungkan wilayah satu dengan yang lain telah dan sedang dibangun (bagi yang belum ada) dan hagi yang sudah ada ditingkatkan kualitasnya. Pembangunan jalan lintas Sumatera, lintas Sulawesi, hntas Kalimantan telah lama dimulai sehingga nantinya orang dari Larantuka (Flores Timur) yang ingin ke Aceh dapat menggunakan kendaraan bus tanpa berganti kendaraan di perjalanan. Jumlah kendaraan umum yang menghubungkan wilayah yang satu dengan yang lain makin meningkat. Mereka tidak hanya menghubungkan antarkota tetapi juga kota dengan desa dan antardesa. Hal ini menyebabkan hampir tidak ada tempat di Indonesia (terutama di Jawa dan Bali) yang terisolasi. Hubungan desa dengan kota semakin erat sehingga dikotomi desa-kota dalam bidang ekonomi dan sosial semakin menipis.
____Hubungan antarwilayah melewati laut juga mengalami penjngkatan pesat. Jumlah kapal-kapal besar yang menghubungkan pulau-pulau di Nusantara ini makin befcarnbah. Penyeberangan antarpulau, misalnya Merak-Bakauhuni, Ketapang-Gilimanuig Padangbai-Lembar (Lombok) dilayani oleh kapal feri. Beberapa jembatan penyeberangan terbuka 24 jam. Prasarana transport udara juga tidak kalah maju dengan yang lain. Garuda dan Merpati Nusantara didampingi oleh heberapa perusahaan penerbangan swasta dengan pesawat jet terbaru siap menjadi jembatan, mulai tahun 2003 di Indonesia dilaksanakan peneniban administrasi kependudukan baik untuk penduduk menetap, migran permanen, maupun untuk migran nonpermanen. Kebijakan yang demikian ini di samping memperkecil rintangan antara juga telah mendorong pertumbuhan pusat-pusat kegiatan di kota, terutama di kota-kota sedang dan kecil, dan membuat pola arus penumpang dan barang berubah menjadi lebih menyebar. Kota-kota sedang dan kecil tersebut lama kelamaah menjadi semakiri menarik sehingga mendorong teljadinya migrasi Asirkuler dan memungkinkan meningkatnya urbanisasi,
____Khusus kebijakan di bidang transportasi darat di Jawa, terutama yang menghubungkan desa dengan kota, sejak tahun 1970 diadakan perbaikan dan penambahan Jalan-jalan diperlebar dan diperkeras dengan aspal. Peningkatan prasarana jalan diikuti pula oleh pengadaan endaraan umum yang mengikuti rute-rute terpencil. Kendaraan umum dari Jepang buatan pabrik Mitsubishi (di Indonesia dikenal dengan nama colt) memadati rute-rute yang menghubungkan desa dengan kota dan desa dengan desa sehingga frekuensi rnobilitas orang, barang dan remitan antara daerah satu dengan daerah lain meningkat. Pada tahun 1970-an revolusi transportasi ini dikenal dengan sebutan “Revolusi Colt”.
____Di bidang komunikasi, di samping peningkatan penyiaran melaluj radio dan TV, juga dibangun jaring-jaring telepon untuk komunikasi domestik dan internasionai diluncurkannya sateiit komunikasi mengakibatkan daerah-daerah terpencil pun bisa dijangkau oleh hubungan telepon dan oleh sarana yang lain. Begitu pula halnya dengan hubungan interniasional (Mantra, 1995). Kemajuan di bidang internet menyebabkan setiap saat kita dapat mengetahui informasi di segala bidang dan luar negeri.
____Kini di Indonesia terutama di kota-kota pemakaian Mobile Phone atau sering disebut Hand Phone (HP) sudah sangat meluas, sehingga hubungan antara individu dengan individu tidak perlu lewat telpon umum atau rumah tetapi dapat mengadakan kontak langsung. Lebih hemat biaya pengiriman “pesan singkat” (sms) relatif murah, maka banyak orang yang memilikinya. Dengan meluasnya pemakaian HP maka dunia benar-benar semakin sempit. Dengan membaikya prasarana transportasi ini maka frekuensi mobilitas nonpennanen meningkat dan frekuensi mobilitas permanen meningkat Dulu pegawai, mahasiswa yang aktivitasnya. di Jakarta, mondok Jakarta, kini kebanyakan dari mereka melakukan mobilitas sirkuler Jakarta dan tempat tinggalnya di luar kota. Banyak karyawan kantoran yang bekerja di Jakarta membuat/membeli rumah di wilayah pinggiran kota Jakarta (Bogor, Tangerang, Bekasi) dan dari sana mereka pergi ke Jakarta untuk bekerja.
____Sama seperti keadaan migrasi regional, dengan adanya peningkatan sarana transporsi dan komunikasi, maka jangkauan mobilitas non permanen semakin jauh dan waktu tempuh semakin singkat. Di samping itu konsumen, produsen dan pekexja menjadi semakin mobile. Tenaga keija akan mencari pekeijaan diwilayah  manapun selama di wilayah tersebut dia mendapatkan upah (penghasilan) yang lebih tinggi (Ananta, 1995).





BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

a. Mobilitas penduduk adalah gerakan atau arus perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain.
b. Mobilitas penduduk dibagi menjadi dua macan yaitu: mobilitas permanen (migrasi) dan mobilitas non permanen (mobilitas sirkuler). 
c. Secara garis besar migrasi dapat di bagi menjadi dua, yaitu migrasi internal yang di sebut transmigrasi , dan migrasi internasional yang dapat di bedakan atas migrasi masuk (imigrasi) dan migrasi keluar (emigrasi).
d. Migrasi internal dibagi menjadi dua yakni Transmigrasi dan Urbanisasi
e. Migrasi Internasional dibagi menjadi 3 yakni migrasi masuk (imigrasi) dan migrasi keluar (emigrasi), serta Remigrasi (kembalinya para emigran ke Negara asalnya)
f. Tujuan Transmigrasi pada awalnya ialah untuk memanfaatkan kekayaan alam di luar pulau jawa dan agar penyebaran penduduk merata karena pada saat itu penduduk di pulau jawa sangat padat sehingga program pembangunan dapat merata ke seluruh pelosok tanah air., selanjutnya Supaya terjadi asimilasi (penyesuaian) antar suku, sehingga perasaan kesukuan hilang. Dan ini merupakan salah satu realisasi dari Sumpah Pemuda serta Untuk pertahanan keamanan dan ketahanan nasional.
g. Faktor yang menghambat Transmigrasi umumnya ialah tradisi dan adat istiadat, rakyat petani umumnya sangat terikat pada tanah dan kampung halamannya.Sangat terkenal pepatah jawa yang berbunyi “makan tak makan asal kumpul”.
h. Usaha usaha untuk mengatasinya factor penghambat Transmigrasi antara lain 
  1. Meningkatkan kelancaran komonikasi antara daerah asal dan daerah transmigrasi sekurang kurangnya melalui hubungan pos.
  2. Mengadakan persiapan yang intensip bagi calon transmigran baik fisik maupun mental melalui penerangan pendidikan dan latihan.
  3. Perlu ditingkatkan koordinasi dan singkronisasi antara daerah pengirim dan daerah penerima transmigrasi.

3.2 Saran
____Setelah mengetahui tentang hakikat dari mobilitas penduduk, pembaca diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan pembaca terhadap mobilitas penduduk. Dengan demikian pembaca diharapkan mampu menganalisis permasalahan yang berkaitan dengan mobilitas penduduk serta mampu menemukan solusinya sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.



DAFTAR PUSTAKA


http://become-teacher.blogspot.com/2013/03/mobilitas-penduduk-nonpermanen-sirkuler.html

http://blog-pelajaransekolah.blogspot.com/pengertian-mobilitas-penduduk.html

Mantra, Ida Bagoes. 2003. Demografi Umum. Yogyakarta ; Pustaka Pelajar

Mantra, Ida Bagoes. Agus Joko Pitoyo. 1998. Kumpulan Beberapa Teori Mobilitas Penduduk Buku I. Fakultas Geografi. UGM

Mantra, Ida Bagoes. 1984. Mobilitas Penduduk di Indonesia dan Implikasi Kebijaksanaan. Yogya, Pusat Penelitian Kependudukan.


Lihat juga makalah lainnya DI SINI KopiApung 

          No comments:

          Post a Comment